AUDIT BISNIS

Authors

  • Yulius Jogi Cristiawan Faculty of Economics, Petra Christian University
  • Beta Benaja Alumnus, Faculty of Economics, Petra Christian University

:

https://doi.org/10.9744/jak.1.2.pp.%20103-116

Keywords:

the financial statement audit, information distorsion, auditor, business entity.

Abstract

The purpose of financial audit is to give opinion that the financial statement present fairly, in all material respect, the financial position, the result of operation and cash flow in conformity with generally accepted accounting principles. In this case, the focus of financial audit is financial statement. A Independent Auditor do not consider that the financial statement is the reflections of company business transaction that result from accounting process. In the accounting process, the distorsion information could be happened in business transaction. For examples the finished good must be presented at historical cost at financial statement, but if, the competitor could sell with the lower price or there are any substitutes, its presentation must be adjusted. A financial statement could not present the information about the competitors. Hence the auditor must be understand all aspects of client business. A conceptual framework for understanding client business will be presented in this article. Abstract in Bahasa Indonesia : Audit atas Laporan Keuangan (Financial Audit) bertujuan untuk memberikan pendapat apakah laporan keuangan suatu entitas menyajikan sejara wajar atau tidak posisi keuangan, hasil operasi dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Disini jelas terlihat bahwa fokus audit adalah laporan keuangan. Auditor lupa bahwa laporan keuangan merupakan suatu laporan transaksi bisnis perusahaan yang telah mengalami proses akuntansi (dengan suatu asumsi-asumsi tertentu) sehingga menjadi laporan keuangan. Selama proses akuntansi tersebut suatu transaksi bisnis kadang mengalami distorsi informasi. Contoh: suatu persediaan barang jadi yang secara fisik masih baik akan dilaporkan di dalam laporan keuangan sebesar cost-nya, tetapi kalau secara bisnis bisa dibuktikan bahwa atas barang tersebut pesaing bisa menjual barang dengan harga lebih murah atau telah ada barang pengganti maka atas barang tersebut harus disesuaikan pelaporannya. Informasi pesaing inilah yang tidak bisa dilaporkan dalam laporan keuangan. Oleh karena itu, diperlukan suatu kerangka berpikir yang lebih luas bagi auditor dalam melakukan tugasnya terutama mengenai bisnis klien. Kerangka berpikir inilah yang akan dicoba dikupas dalam tulisan ini, yaitu untuk memeriksa laporan keuangan diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai bisnis entitas yang diperiksa Kata kunci: audit atas laporan keuangan, distorsi informasi, auditor, bisnis entitas

Downloads

Published

2004-06-14

How to Cite

Cristiawan, Y. J., & Benaja, B. (2004). AUDIT BISNIS. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 1(2), pp. 103-116. https://doi.org/10.9744/jak.1.2.pp. 103-116